Jumat, 09 November 2007

Question About The Past

Gimana rasanya ketemu masa lalu yang tak terduga???
Gimana rasanya kalo dia adalah segalanya dimasa lalumu??
Gimana rasanya jika rasa dan asa lama muncul kembali???
Gimana rasanya jika masalalu itu menggelitikmu dan membuatmu ceria lagi??
Gimana caranya menolak masa lalu itu untuk datang?
Gimana caranya membuang masa lalu itu supaya tidak muncul lagi??
Gimana caranya pergi dari masa lalu, jika dia datang dan mulai membuatmu hanyut lagi dengan masa lalu??
dan gimana caranya mengusir masa lalu jika dia tidak mau pergi???

Pertanyaan sulit yang ditanyakan seorang teman kepada saya, yang saya sendiri nga tahu jawabannya karena pernah mengalaminya. Wong saya sendiri juga dulu lari dari kenyataan supaya menghilang dari masa lalu itu. walo sulit dihindarkan, sampai sekarang saya coba melakukan hal2 yang lebih baik dari masa lalu saya, menikah, bekerja, menjadi ibu dan istri yang baik, walau terkadang ada yang menilainya masih kurang atau salah. Masih bolehkah menoleh ke belakang dimana masa lalu itu masih menginginkanmu?? wah kembali teman saya bertanya lebih dalam. Tambah bingung saya menjawabnya. Pan terkadang saya masih suka menengok kembali ke belakang, berkaca lagi apa yang sudah saya lakukan dan apa yang belum saya lakukan, kalo soal boleh ndaknya tergantung apa saja yang ada dimasa lalumu itulah kalo menurut saya. Tapi ya semua orang beda2, saya bilang ke dia, coba tanya sama yang lain saja yang lebih berpengalaman, soalnya saya juga suka kadang2 menoleh kebelakang...

Tambah pusying dah tuh teman saya, ya memang saya nga bisa jawab kalo soal yang ntu, karena saya sendiri merasakan hal yang sama dengan dia, cuma yaitu tadi ada apa saja dimasa lalu kamu itu, dan apa saja yang perlu diingat ato boleh ditengok dari masa lalu ya tergantung pada efeknya buat kehidupan kita sekarang??? Tambah pusyingkan.... sama saya juga jadi pusying, abis pertanyaannya begitu sih, coba tanya gimana kehidupan saya sekarang, bagaimana menjadi istri setelah menikah or merawat anak saya sekarang mungkin akan lebih mudah bagi saya untuk menjawab pertanyaan itu........coz sometime saya juga suka melamunkan masa lalu saya (xi...xi...xi...masih boleh nga sih mikirin masa lalu)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

masa lalu itu seperti kaca spion pada kendaraan. Yang hanya sesekali perlu dilihat, hanya sebagai alat dimana kita bisa mengukur keselamatan kita, karena perjalanan sesungguhnya adalah yang ada didepan kita, right?

Anonim mengatakan...

Salam Kenal,

Ngutip kata2nya monyet bijak di film "lion king", "The past can hurt, but you can either run away from it or learn from it":)

icHaaWe mengatakan...

wah...bener2 pertanyaan yg bikin puyeng...
kalo dateng lgsg kabur ajah

Anonim mengatakan...

Katanya...
Sesuatu yang paling jauh dengan kita adalah 'masa lalu'.Jadi, biarkan dia menjauh.
Kalo dalam proses dia menjauh hati masih tergerak untuk meliriknya itu adalah hal yang wajar.
Keep smiling... :)
Salam kenal, saya juga putra daerah Balikpapan yang melanglang ke Lombok