Jumat, 08 Februari 2008

Bila hati tlah luka, terkoyak bathin nelangsa...
Bila cinta mulai terkikis karena rasa nestapa
berjalan diri menelusuri sepi, rindu akan buaian cinta
yang tak kunjung datang kembali
Kemanakah harus mencari asa bila semuanya sudah tak pasti
Letih hati menahan lara
Menjalani kehidupan dengan peluh tak terperi
Gamang seorang diri tanpa bantuan malaikat hati
Sibuk mencari seseorang ntuk dijadikan pijakan diri

Goyah hati tak kan kembali, sakit hati sudah tak terperi
Jalani semua dengan gamang tak tahu mau diapakan lagi...
Hilang arah, pegangan jiwa..hanya pada-Nya memohon hati
Bersimpuh jiwa keharibaan-Nya
Meminta petunjuk hati, guna ntuk trus jalani hidup
Hanya permata hati penghapus lara, mampu banngkitkan jiwa dari kekosongan hati
Mulai menyusun hari tuk hadapi sesuatu yang belum pasti
Menyongsong hari tuk permata hati

Masih mencoba Menata hati ntuk mulai bangkit hadapi keterpurukan diri
Masih adakah secuil harapan..ntuk hadapi semuanya dengan berani
Masih Bisakah memulai Asa lagi, pada hati yang tak pasti
Masih haruskah dipertahankan bila hati telah pergi
Masih sanggupkah ntuk lalui semuanya tanpa belahan jiwa.........

2 komentar:

icHaaWe mengatakan...

"Gamang seorang diri tanpa bantuan malaikat hati, sibuk mencari seseorang tuk dijadikan pijakan diri"

Gak setuju aah... bukankah segamang apapun kita...bisa menyerahkan diri sama Allah SWT...
lahawlawala quwwataillabilla

Anonim mengatakan...

Sepertinya puisi ini ungkapan hati seseorang yg ditinggal kekasih or belahan jiwanya yg tak mungkin kembali lg, namun telah memiliki belahan jiwa lainnya (anak).

Dia menjalani khdpnnya dg berbagai cobaan....
Semoga dia dapat pengganti yg lebih baik. Amiiin.

Dari kyoto-japan